Anemia defisiensi besi terjadi ketika kadar zat besi dalam tubuh di bawah batas normal, sehingga kemampuan tubuh untuk membentuk hemoglobin dan sel darah merah yang sehat berkurang.
Terdapat beberapa kondisi yang bisa menyebabkan anemia defisiensi besi, yaitu:
1. Makanan yang sedikit mengandung zat besi
Kebutuhan zat besi setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia dan jenis kelamin. Sebenarnya, kebutuhan zat besi ini dapat dipenuhi dari makanan dengan kandungan zat besi yang dikonsumsi sehari-hari. Namun, jika asupan makanan ini tidak tercukupi dalam waktu lama, anemia defisiensi besi dapat terjadi.
2. Masa kehamilan
Pada masa kehamilan, tubuh secara alami akan meningkatkan produksi sel darah merah untuk menopang fungsi tubuh selama hamil dan mendukung pertumbuhan janin. Hal ini menyebabkan wanita hamil lebih rentan mengalami anemia defisiensi zat besi.
Oleh karena itu, wanita hamil akan membutuhkan lebih banyak zat besi. Bahkan, kebanyakan wanita hamil membutuhkan suplemen zat besi agar kebutuhan zat besinya tercukupi selain dari makanan.
3. Perdarahan
Perdarahan dapat menyebabkan seseorang kehilangan sel darah merah, sehingga zat besi dalam darah juga berkurang. Kondisi ini umumnya terjadi pada wanita yang mengalami menstruasi dengan perdarahan berat atau lama, misalnya karena miom.
Anemia defisiensi besi juga dapat terjadi akibat perdarahan di dalam tubuh yang tidak disadari dan berlangsung dalam jangka panjang (kronis), misalnya akibat polip pada usus, luka di dalam lambung (tukak lambung), dan kanker usus.
Konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen atau diclofenac, secara terus menerus juga dapat menyebabkan perdarahan kronis pada lambung yang mengakibatkan tubuh kekurangan zat besi.
4. Malabsorpsi zat besi
Zat besi dalam makanan yang kita konsumsi diserap di dalam usus halus. Jika usus halus mengalami gangguan, misalnya akibat penyakit Celiac, operasi pemotongan lambung, atau operasi pemotongan usus halus, penyerapan zat besi dari makanan akan terhambat sehingga seseorang mengalami anemia defisiensi besi.
Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi obat maag, teh, kopi, susu, produk olahan susu, serta makanan dengan tingkat asam fitat yang tinggi, seperti gandum dan oat, dapat menghambat penyerapan zat besi dari makanan.
Faktor Risiko Anemia Defisiensi Besi
Terdapat beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terkena anemia defisiensi besi, yaitu:
- Tidak mengonsumsi daging atau menjalani pola makan vegetarian, terutama jika ia tidak menggantinya dengan makanan yang mengandung zat besi lainnya
- Sedang menstruasi atau dalam masa kehamilan, bagi wanita
- Memiliki berat badan lahir rendah, terlahir prematur, atau tidak mendapatkan cukup asupan zat besi ketika masih bayi atau anak-anak
- Mendonorkan darah secara rutin, terutama jika tidak diimbangi dengan konsumsi makanan yang kaya zat besi